Sejarah Togel – Kalau kita telusuri jejak sejarahnya, permainan angka seperti togel ini sudah ada sejak ribuan tahun lalu, tepatnya di Tiongkok Kuno. Konon, hasil dari permainan lotere dulu digunakan untuk membiayai proyek-proyek besar, salah satunya pembangunan Tembok Besar Tiongkok. Bayangkan saja, dari sekadar undian angka, lahir salah satu keajaiban dunia!

Masuk ke Indonesia, istilah “togel” sendiri berasal dari singkatan “toto gelap”. Pertama kali populer di Indonesia sekitar tahun 1960-an, togel saat itu bahkan dikelola resmi oleh beberapa pemerintah daerah. Uangnya dipakai untuk pembangunan kota. Tapi seiring berjalannya waktu, togel mulai bergeser menjadi permainan rakyat yang sifatnya lebih “bawah tanah”.

Permainan angka yang kita kenal hari ini sebagai togel ternyata memiliki perjalanan sejarah yang panjang dan berliku. Dari kebudayaan kuno di dunia lama hingga masuk dan berkembang di Nusantara, jejak togel mencerminkan perubahan sosial, budaya, hingga ekonomi masyarakat dari masa ke masa.

Asal-Usul Togel di Dunia Lama | Sejarah Togel

Akar permainan togel dapat ditelusuri jauh ke masa peradaban kuno, terutama di Tiongkok. Sekitar 2.000 tahun lalu, Dinasti Han (206 SMโ€“220 M) sudah mengenal bentuk permainan undian berbasis angka. Salah satu bentuknya adalah “baige piao” โ€” undian merpati putih โ€” yang digunakan untuk mengumpulkan dana publik. Bahkan, menurut berbagai catatan sejarah togel, pendanaan pembangunan Tembok Besar Tiongkok sebagian didukung oleh hasil undian seperti ini.

Dari Tiongkok Kuno sampai Indonesia

Bentuk awal ini berkembang seiring berjalannya waktu dan mulai mengadopsi angka-angka, yang kemudian menjadi basis dari permainan lotre modern. Di Eropa sendiri, sekitar abad ke-15, lotere digunakan untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan kota dan pembiayaan perang.

Evolusi Menuju Lotere Modern

Memasuki abad ke-17, lotere menjadi sangat populer di negara-negara Eropa Barat seperti Belanda, Inggris, dan Prancis. Pemerintah bahkan mulai mengatur dan mengawasi permainan ini sebagai sumber pendapatan legal.

Kata “lotere” berasal dari bahasa Belanda lot yang berarti “nasib” atau “takdir”, mempertegas bahwa sejak dulu permainan ini dipandang sebagai ajang keberuntungan yang melibatkan peruntungan hidup seseorang.

Kedatangan Togel ke Nusantara

Masuknya togel ke Nusantara tak lepas dari pengaruh kolonialisme dan migrasi budaya. Pada abad ke-19, ketika perdagangan global mulai menghubungkan Tiongkok, Eropa, dan Asia Tenggara secara intens, para imigran Tiongkok membawa berbagai tradisi mereka ke Indonesia, termasuk permainan undian angka.

Pada era kolonial Belanda, pemerintah setempat pernah mengadakan lotere resmi untuk mengumpulkan dana pembangunan, salah satunya untuk pembiayaan infrastruktur seperti jembatan dan jalan. Seiring waktu, permainan berbasis angka ini berbaur dengan tradisi lokal dan mulai dikenal sebagai “togel” โ€” singkatan dari toto gelap.

Toto merujuk pada undian atau taruhan, sementara gelap menunjukkan bahwa permainan ini dijalankan secara ilegal atau di luar pengawasan pemerintah. Di tengah keterbatasan ekonomi masyarakat, togel menjadi alternatif hiburan dan peluang mendapatkan rejeki cepat.

Togel dan Budaya Lokal

Di Indonesia, togel tidak hanya dipandang sebagai permainan, tetapi juga bercampur dengan kepercayaan dan mistisisme. Banyak orang mengaitkan angka-angka dalam togel dengan mimpi, firasat, atau kejadian sehari-hari. Buku tafsir mimpi (ereknasรฉ) menjadi populer, mengaitkan objek atau kejadian tertentu dengan angka-angka tertentu.

Misalnya, bermimpi melihat ular bisa ditafsirkan menjadi angka tertentu, yang kemudian dijadikan “ramalan” untuk dipasang pada taruhan togel. Tradisi ini memperlihatkan bagaimana masyarakat Indonesia mengadaptasi budaya asing sesuai dengan pandangan hidup lokal yang kaya akan simbol dan makna.

Togel di Era Modern

Saat ini, di banyak negara termasuk Indonesia, togel resmi dan ilegal tetap eksis berdampingan, walau dengan regulasi ketat dari pemerintah. Beberapa negara mengelola togel sebagai lotere nasional, hasilnya digunakan untuk mendanai pendidikan, kesehatan, dan proyek sosial lainnya.

Sementara di Indonesia, praktik togel lebih banyak beroperasi secara bawah tanah, menjadi bagian dari realitas sosial-ekonomi masyarakat tertentu. Fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun berubah bentuk, togel tetap mempertahankan daya tariknya: harapan akan keberuntungan dan perubahan nasib dalam sekejap.

Penutup

Jejak panjang togel, dari dunia lama hingga Nusantara, adalah cermin bagaimana manusia sepanjang zaman mencari keberuntungan, menghibur diri, dan mencoba mengatasi ketidakpastian hidup. Meski bentuknya berubah, esensinya tetap: permainan angka ini selalu menjadi bagian dari kisah besar manusia dalam mengejar harapan.